Minggu, 12 April 2009

Katalog










































































































Perbandingan besar teddy bear 46" dangan 15"














Teddy Bear Giant ukuran 46"












































































Untungnya Menggiurkan dari Boneka Berbulu

Siapa sangka hobi berburu stuff animal (boneka berbulu) bisa mendatangkan rezeki. Contohnya Anita Hairunnisa (22), mahasiswa Universitas Padjadjaran, berhasil melihat peluang bisnis yang cukup menjajnjikan dari hobinya berburu boneka. “Awalnya sih sekitar tahun 2002. Ketika itu aku iseng berburu boneka saat jalan-jalan di kaki lima. Boneka-boneka itu lucu-lucu dan sebenarnya sisa-sisa ekspor, “kata Anita.

Dengan modal pinjaman dari temannya sebesar tiga puluh ribu rupiah, dia membeli boneka. Awalnya memang untuk kebutuhan sendiri, tapi kemudian dia mencoba membawa dan menawarkan boneka-boneka itu ke kampus. tidak disangka ternyata produk yang ditawarkan Nita, begitu panggilannya, banyak diminati. Alasannya, boneka-boneka itu memiliki bulu-bulu yang lembut seperti boneka impor lainnya. Di samping itu harganya juga relatif terjangkau dikalangan mahasiswa. Sejak itulah dia memberanikan diri menjadi “distributor” dan mulai menerima pesanan yang beraneka ragam. Pesanan yang diterimanya mulai dari boneka yang sederhanan sampai yang aneh-aneh.

Barang tersebut bukan produk sendiri, tapi diperoleh dari beragam penyalur boneka yang dikenalnya, mulai dari pedagang kaki lima dan seorang ibu di Bandung sampai supplier besar di Jakarta. Karena jumlah pesanan yang semakin banyak dan bervariasi, maka ia mengubah sistem pemesanan, dari datang langsung ke tempat supplier sampai memesan lewat telepon.

Jenis-jenis stuff animal yang ditawarkan Anita saat ini sangat bervariasi, mulai dari gantungan kunci yang harganya berkisar tujuh ribu lima ratus rupiah, sandal-sandal boneka, boneka bersuara sampai boneka raksasa yang harganya di atas tiga ratus ribu rupiah. “Yang paling diminati saat ini adalah sandal boneka, karena biasanya pembelinya adalah kalangan remaja dan mahasiswa, “ujar mahasiswa jurusan komunikasi itu.

Dari modal awal tiga puluh ribu rupiah, gadis yang kini tengah menyelesaikan skripsinya, berhasil mengembangkan usahanya tidak hanya di sekitar Jatinangor dan Bandung, melainkan sampai ke Jakarta dan daerah luar Jawa Barat. Ketika ditanya strategi pemasaran yang diterapkannya, Anita mengaku tidak punya trik khusus. “Rencana awal aku hanya mencoba menguasai pasar boneka di kawasan Jatinangor dengan mencari orang sebanyak-banyaknya untuk bergabung dan memasarkan produk melalui katalog buatan sendiri,”ungkap Nita.

Perluas Jangkauan

Walau usahanya sedang berkibar, Nita tak berniat membuka gerai di kawasan ”kampung mahasiswa Jatinangor ini. Dengan sistem memakai katalog, dia bisa memperluas jangkauan pasar. Lagipula outlet di Jatinangor belum tentu memberikan hasil yang optimal ketimbang dengan cara pemasaran menggunakan katalog.Menurut Nita, toh dalam kondisi sepi saja omzetnya mencapai Rp 3 juta per bulan dan akan lebih jauh di atas jumlah itu bila sedang padat kegiatan di kampus atau menjelang hari raya Natal. Keuntungan yang diperolehnya otomatis melonjak. Ketika tutup buku tahun lalu, omzetnya Rp 40 juta dengan keuntungan sekitar 60 persen.

Sampai saat ini Nita mempunyai 5 anak buah yang aktif memasarkan produk-produknya. Mereka adalah mahasiswa-mahasiswa yang ingin mempunyai hasil sampingan. Untuk memompa semangat mereka, Nita mencoba memberikan reward tertentu yang aktif menjual. Misal jika ada yang berulang tahun mendapat kado khusus, atau dihadiahi pulsa. ”Selain mereka mendapatkan keuntungan dari tiap item produk yang dijualnya, mereka juga mendapatkan reward pribadi dari saya sebagai bentuk ucapan terimakasih,” tuturnya lagi.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Fira salah satu anak buah Anita yang mengaku baru bergabung dengan Twinkle (nama usaha yang dirintis Nita) ”Dari Twinkle saya banyak mendapatkan keuntungan seperti punya banyak kenalan, pengalaman dan mendapatkan penghasilan sendiri,” kata Fira.Selain bertindak sebagai distributor, gadis yang aktif di berbagai organisasi ini tengah menjalin kerjasama dengan perusahaan minuman soft drink untuk memasukkan produk-produknya sebagai suvenir coca cola.

Di samping itu Anita kini berusaha mendesain sendiri produk-produk yang akan dipasarkannya dengan merek sendiri.Menjalani sebuah usaha memang bukanlah hal yang mudah Diperlukan keberanian dan tekad yang kuat agar siap menghadapi berbagai kendala yang senantiasa muncul.

Bisnis boneka yang digeluti Nita diakuinya masih mengalami kendala seperti kurangnya modal, pasar yang terbatas, tenaga kerja yang terbatas dan sebagainya. Namun Nita memandang hal itu sebagai tantangan, karena mo-tivasi awalnya terjun ke dunia usaha adalah untuk menjadi seorang pengusaha yang dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

Melalui usahanya ini, Nita berharap bisa mendirikan outlet di Bandung dengan merek dan ciri khas sendiri dan harapannya yang paling mulia adalah bisa membantu orang lain — khususnya para mahasiswa yang ingin mempunyai penghasilan sendiri dengan menciptakan lapangan kerja baru.(IndoFamilyBisnis)

Bisnis Boneka Yang Menjanjikan


Perempuan seringkali dikategorikan sebagai makhluk yang paling sulit dimengerti. Para pria kerap dibuat pusing karena ulah wanita. Sesekali mereka tampak manja dengan mengoleksi berbagai pernak pernik centil, misalnya mengoleksi boneka lucu seperti boneka hello kitty, boneka doraemon dll. Namun, sering pula mereka tampak mandiri, seolah tidak membutuhkan orang lain. Bahkan acapkali kaum adam bingung bila melihat pasangan, sahabat atau saudaranya tengah marah. Sebagai solusi sekaligus meredakan amarah, para pria suka memberikan hadiah kecil.

Dari beberapa kado yang diberikan, boneka menjadi alternatif paling dipilih. Pada perkembangannya memberi kado boneka lucu tidak melulu diberikan kepada pria ke wanita. Tetapi juga pada wanita ke wanita sebagai tanda kasih atau wanita ke pria sebagai kenang-kenangan atau lelucon. Misalnya boneka doraemon,winnie the pooh dll.

Pada waktu-waktu tertentu, boneka menjadi laris di pasaran dan paling banyak diburu.Hadiah boneka (seperti boneka hello kitty,winnie the pooh dll) juga sering dijumpai pada hari ulang tahun, hari besar agama atau tahun baru.

Banyak hal yang dilakukan untuk memilih boneka lucu. Biasanya disesuaikan dengan tokoh favorit, yaitu snoopy. Selain itu, juga melihat kualitas bahan boneka. Selanjutnya bentuk seperti yang asli untuk tokoh terterntu. Pemilih juga memperhatikan warna boneka. Harus persis sama.

Masalah harga, sebenarnya ini faktor yang relatif. Ada konsumen yang merasa harga suatu boneka itu mahal. Tetapi ada juga yang merasa biasa saja. Biasanya barang yang mahal diberikan kepada orang special. Melihat antusias pasar, maka bisnis ini sebenarnya sangat menjanjikan.
Semoga bermanfaat !!!
(sumber: om google, Pict: Owner)

Apa dan Siapa di Rumah Boneka?


Apa dan Siapa di rumah boneka?


Hallooowwww... apa kbr hari ini? tentunya luar biasa kan..

Oh ya, hari ini rumah boneka launching buat kamu-kamu semua pecinta boneka. Ops!!! hare gini masih cinta boneka?? owwww... tunggu dulu, jangan protes gitu dunk ah... boneka dari zaman ke zaman selalu diminati loh, bukan cuma buat anak kecil, tp boneka juga udh menghiasi kantor-kantor euy... buktikan sendiri deh...


nah, untuk itu rumah boneka menyediakan berbagai macam boneka dengan harga murah meriah pastinya. murah bukan brarti murahan loh ya... barang fresh from the OVEN.. so, harganya murah deh... kualitas?? di jamin. patennn n muantabsss...


Siapa?


Rumah boneka di kelola oleh Rika & Willy. Saat ini keduanya masih kacung ama orang, cita-citanya kami ingin punya usaha sendiri nantinya. doain ya. Amin...


So, buat kamu-kamu yang ingin beli boneka buat sendiri, buat kasi ponakan, buat kado ultah teman, kita berdua akan melayani kamu dengan semaksimal mungkin. jangan malu-malu bertanya ya. mo bargain, silakan aj. mo jadi reseller kami, silakan.. terbuka kesempatan !!


Mulai bisnis kecil-kecilan bersama rumah boneka. Ayo, mari kita lakukan bisnis kita :)